Artificial Intelligence (AI): Pengertian, Sejarah, Jenis-Jenis, Konsep, Manfaat

Artificial Intelligence (AI) atau kecerdasan buatan adalah salah satu inovasi teknologi yang telah mengubah berbagai aspek kehidupan manusia. AI mencakup berbagai aplikasi yang membantu manusia bekerja lebih efisien, menciptakan solusi baru, hingga memberikan dampak besar di bidang bisnis, kesehatan, pendidikan, dan lainnya. Artikel ini akan membahas pengertian, sejarah, jenis-jenis, konsep, dan manfaat AI secara komprehensif.

Pengertian AI

Artificial Intelligence (AI), atau dalam bahasa Indonesia dikenal sebagai Kecerdasan Buatan, adalah cabang ilmu komputer yang bertujuan untuk mengembangkan sistem dan mesin yang mampu melakukan tugas yang biasanya memerlukan kecerdasan manusia. AI melibatkan penggunaan algoritma dan model matematika untuk memungkinkan komputer dan sistem lainnya untuk belajar dari data, mengenali pola, dan membuat keputusan yang cerdas.

Pengertian AI Menurut Ahli

Berikut adalah parafrasa dari teks tersebut:

Artificial Intelligence (AI) memiliki beberapa definisi, di antaranya:

a. Menurut Jogiyanto H. M [2000], AI digambarkan sebagai mesin atau perangkat cerdas, biasanya berupa komputer, yang mampu melaksanakan tugas-tugas yang membutuhkan kecerdasan jika dilakukan oleh manusia.

b. Berdasarkan Sri Kusumadewi [2003], AI merupakan cabang dari ilmu komputer yang dirancang agar mesin, seperti komputer, dapat menyelesaikan pekerjaan layaknya manusia dan dengan kualitas yang setara.

c. Menurut Suparman [1991], AI adalah bagian dari ilmu komputer yang berfokus pada pengembangan perangkat lunak dan keras yang mampu meniru berbagai fungsi otak manusia.

Sejarah AI

Artificial Intelligence (AI) atau kecerdasan buatan adalah bidang ilmu yang tergolong masih baru. Pada era 1950-an, para ilmuwan mulai mencari cara agar mesin dapat bekerja seperti manusia. Alan Turing, seorang matematikawan asal Inggris, mengusulkan metode pengujian untuk menentukan apakah sebuah mesin dapat dianggap cerdas. Pengujian ini dikenal sebagai Turing Test, di mana mesin bertindak seolah-olah sebagai manusia dalam sebuah interaksi, memberikan jawaban atas berbagai pertanyaan yang diajukan. Turing berpendapat bahwa jika mesin mampu meyakinkan seseorang bahwa ia sedang berkomunikasi dengan manusia lain, maka mesin tersebut dapat dianggap memiliki kecerdasan seperti manusia.

Istilah kecerdasan buatan sendiri pertama kali diperkenalkan oleh John McCarthy, seorang profesor dari Massachusetts Institute of Technology (MIT), pada tahun 1956 dalam Dartmouth Conference. Pada konferensi tersebut, McCarthy dan para peneliti lainnya juga merumuskan tujuan utama AI, yaitu memahami dan memodelkan cara berpikir manusia serta merancang mesin yang dapat meniru perilaku manusia.

Jenis-Jenis AI

AI dapat dikategorikan menjadi beberapa jenis berdasarkan fungsinya:

  1. Artificial Narrow Intelligence (ANI)
    AI ini dirancang untuk melakukan tugas tertentu dengan sangat baik, seperti asisten virtual (Siri, Alexa) atau sistem rekomendasi.
  2. Artificial General Intelligence (AGI)
    AI jenis ini memiliki kemampuan seperti manusia untuk memahami, belajar, dan menerapkan pengetahuan secara luas. Namun, AGI masih dalam tahap penelitian.
  3. Artificial Super Intelligence (ASI)
    ASI mengacu pada AI yang melebihi kecerdasan manusia dalam segala aspek. ASI saat ini masih merupakan konsep teoretis.

Konsep Dasar AI

Berikut adalah parafrasa dari teks tersebut:

Konsep dasar AI terdiri dari tiga elemen utama yang dalam 20 tahun terakhir telah melahirkan inovasi luar biasa seperti big data, penelitian medis, kendaraan tanpa pengemudi, dan berbagai teknologi lainnya. Untuk memahami AI lebih mendalam, berikut adalah tiga konsep dasar yang menjadi fondasinya:

1. Machine Learning

Manusia saat ini sering berinteraksi dengan AI tanpa menyadarinya. Contoh sederhana adalah penggunaan Gmail dengan fitur penyaring otomatis untuk pencarian cepat, atau ponsel pintar yang memiliki kalender atau alarm yang mengingatkan hal penting.
Mesin dalam machine learning tidak dapat belajar secara mandiri tanpa adanya kode yang dirancang untuk memungkinkannya memproses masalah tertentu. Dalam proses ini, mesin diberikan data dalam jumlah besar sebagai bahan latihan untuk mengenali pola, bentuk, atau wajah. Setelah melalui banyak percobaan, mesin menjadi lebih terampil dalam mengidentifikasi pola atau melakukan tugas tertentu dengan lebih akurat.

2. Deep Learning

Deep learning adalah cabang utama dari AI yang mengajarkan mesin untuk meniru cara belajar manusia, yakni melalui contoh. Teknologi ini diterapkan pada mobil tanpa pengemudi, di mana sistemnya dapat mengenali bentuk jalan, tanda lalu lintas, hingga membedakan pejalan kaki dari benda lain seperti tiang lampu.
Contoh lain adalah teknologi kontrol suara yang digunakan pada ponsel, televisi, atau perangkat hands-free. Deep learning memungkinkan komputer memproses data besar (big data) seperti gambar, teks, atau suara dengan akurasi yang sangat tinggi, bahkan melebihi kemampuan manusia. Sistem ini menggunakan jaringan syaraf tiruan dengan banyak lapisan untuk menghasilkan hasil yang lebih canggih.

3. Jaringan Syaraf Tiruan (Neural Network)

Jaringan syaraf tiruan adalah sistem pemrosesan informasi yang terinspirasi dari cara kerja sistem saraf biologis manusia, seperti otak dalam mengolah informasi. Teknologi ini biasanya digunakan untuk aplikasi seperti pengenalan pola atau pengelompokan data.
Jaringan ini terdiri dari sejumlah besar elemen yang saling berhubungan (neuron), yang bekerja sama untuk menyelesaikan masalah tertentu. Penerapannya meliputi pengenalan tulisan tangan dalam pembayaran cek, analisis data, identifikasi wajah, hingga prediksi cuaca.

Manfaat AI

Berikut 5 manfaat utama Artificial Intelligence (AI):

1. Peningkatan Efisiensi dan Produktivitas

AI dapat mengotomatisasi tugas-tugas rutin sehingga pekerjaan dilakukan lebih cepat dan dengan lebih sedikit kesalahan. Contohnya, AI digunakan dalam proses manufaktur dan layanan pelanggan.

2. Personalisasi Layanan

AI memungkinkan layanan yang disesuaikan dengan kebutuhan individu, seperti rekomendasi produk di e-commerce atau layanan streaming.

3. Inovasi di Dunia Medis

AI membantu diagnosis penyakit, analisis gambar medis (seperti MRI atau CT scan), dan pengembangan obat dengan lebih cepat dan akurat.

4. Peningkatan Keamanan

AI digunakan untuk mendeteksi ancaman siber, menganalisis pola kejahatan, dan meningkatkan keamanan di sektor publik dan teknologi.

5. Dukungan Teknologi Otonom

AI menjadi inti dari pengembangan kendaraan tanpa pengemudi, robot, dan drone, yang meningkatkan efisiensi transportasi dan logistik.

Mungkin Juga Suka